Siang yang terik. Badan kuyup keringat dan kaki tanpa alas, A Chun mengintip ke dalam kelas. Di sana A Lie, kakaknya duduk menyimak tekun. A Chun hanya dapat berharap, suatu saat dia juga bias duduk menyimak pelajaran. Bungsu dari delapan bersaudara itu harus menelan pil pahit, karena keluarganya hanya mampu menyekolahkan A Lie. Untunglah, guru-guru A Lie mengizinkan A Chun masuk kelas. Baga…