Hana benci hujan. Sama halnya seperti Hana membenci laki-laki. Bahkan, dia benci pada papanya sendiri. Entah kenapa, dia merasa dua hal itu sudah sewajarnya dia hindari. Untuk hujan, entah bagaimana hawa dingin dan basah hujan yang mengguyur bumi akan membuatnya mual, menggigil, dan merasa jijik. Kalau laki-laki, entah bagaimana, Hana selalu berhasil menjauh dari mereka. Sekuat apa pun me…
"Kenapa?" tanya Evan tertahan. Airin menatap Ervan dengan mata berkaca kaca. sudah berakhir , bisik Airin , bersamaaan pandangannya yang kian kabur. Ervan masih menatap tak percaya. "kenapa kamu bisa disini?" tanyanya tertahan. Tampak sangat syok. Airin tak menjawab. Tak mengerti dengan apa yang Ervan ucapkan.