Text
Jangan Buang Ibu Nak
Restiana tidak mengerti, mengapa anaknya tega mengantarkan ia ke tempat ini. Tempat di mana Restiana tidak lagi menemukan kehangatan keluarga. Sunyi, dingin, dan tanpa setitik pun gairah kehidupan, yaitu PANTI JOMPO! Tempat di mana para anak menitipkan orang tuanya karena enggan merawatnya. Tempat terbaik di mana para lansia (lanjut usia) tidak lagi dapat mengganggu kesibukan dan kebahagiaan hidup anak-anak mereka. Di tempat ini Restiana menghitung hari, menanti maut menjemput.
Kini, tidak hanya fisik Restiana yang semakin rapuh akibat serangan setruk, tetapi juga hatinya telah repih menghadapi kenyataan bahwa ia telah “dibuang” oleh anak kandungnya sendiri. Anak yang telah ia besarkan dengan darah dan air mata, tetapi membalasnya dengan perlakuan seperti ini. Apa salah Restiana? Mengapa di saat ia telah tua dan rapuh, di saat ia semakin butuh perhatian dan kasih sayang dari anak-anaknya, ia malah mendapat perlakuan seperti ini? Novel ini berkisah tentang cinta dan kasih seorang ibu yang tulus kepada anak-anaknya. Meskipun balasan dari anak-anaknya sama sekali bertolak belakang atas apa yang telah ibunya berikan.
Tidak tersedia versi lain