Text
Senandung Strawberry
Novel ini menceritakan kehidupan persahabatan, percintaan, dan kondisi keluarga seorang remaja putri yang bernama Bita. Bita adalah seorang novelis muda yang baik, lucu, dan pintar. Bita mempunyai sahabat perempuan yang bernama Ciya. Dalam kehidupan remaja, mereka pasti memiliki seorang idola, begitu pun dengan Bita. Bita mengidolakan sebuah band yang benama Strawberry. Band tersebut beranggotan tiga orang laki-laki (Altar, Sandi, Firman) dan seorang perempuan (Cinde). Bita mengidolakan band tersebut, terutama Vokalisnya yang bernama Altar. Altar adalah sesosok laki-laki yang ia cintai. Suatu hari, Strawberry band mengadakan audisi untuk mencari model video klip dari lagu terbarunya yang berjudul “Sentuh Hatiku” melalui youtube. Bita pun mengikuti audisi tersebut bersama Ciya.Bita bernyanyi sedangkan Ciya meminkan gitar. Bita terpilih menjadi model video klip tersebut karena video covernya mendapatkan viewers terbanyak. Bita pun pergi ke Ambon, Maluku untuk syuting video klip bersama Strawberry band. Selama di Ambon, Bita mendapatkan banyak inspirasi untuk novelnya. Banyak rintangan yang Bita hadapi, terutama rintangan dari kedua Orangtuanya yang tidak setuju jika Bita menjadi Novelis. Walaupun begitu, Bita tetap semangat menjadi seorang Novelis. Selain itu, Bita juga semakin dekat dengan Altar yang merupakan idola sekaligus orang yang dicintainya. Akhirnya, mereka pun menikah dan hidup bahagia.
Novel yang berjudul “Senandung Strawberry” diterbitkan pada tahun 2016 oleh penerbit Euthenia di Jakarta. Penulis novel Senandung Strawberry adalah seorang perempuan yang bernama Delisa Novarina. Delisa Novarina lahir di Depok pada 11 November 1994. Delisa merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Hobinya adalah jalan-jalan, mencari hal-hal baru, dan menenmukan teman-teman baru. Menulis merupakan soundtrack dalam hidupnya. Delisa Novarina juga mempunyai akun social media agar dekat dengan para pembacanya. Delisa mempunyai beberapa social media yaitu instagram: delisanovarina , twitter: @DelisaNovarina , dan email: delisaofficial@yahoo.com , dan blog http://soundtrack-hidup.blogspot.com.
Senandung Strawberry merupakan novel dengan tema percintaaan dan persahabatan seorang remaja. Kisah percintaan yang dialami oleh tokohnya sangat menarik hati para pembaca khususnya remaja yang sedang dalam masa pubertas. Kisah persahabatan antar tokoh juga lumrah dikehidupan para remaja, sehingga para pembaca mudah untuk menikmati dan memahami novel ini. Tokoh dan watak dari para tokohnya menggambarkan anak remaja masa kini yang masih dalam tahap mencari jati dirinya masing-masing. Itulah hal-hal yang membuat novel ini sangat cocok dibaca oleh para remaja.
Tokoh dalam novel Senandung Strawberry memiliki karakter yang berbeda-beda, yaitu:
· Bita : Seorang Novelis muda yang polos, agresif, pintar, dan baik hati.
· Altar : Vokalis strawberry band yang pendiam, misterius, jutek.
· Ciya : Sahabatnya Bita yang ceria dan baik hati.
· Cinde : Satu-satunya personel strawberry band yang berjenis kelamin perempuan namun tomboy.
· Sandi : Drummer strawberry band.
· Firman : Keyboardist strawberry band.
· Orangtua Bita : Bijaksana namun egois dan keras kepala.
· Mbok Win : Asisten rumah tangga yang baik hati di rumah Orangtua Bita.
· Elsa : Anak pertama Altar yang imut, polos, dan lucu.
Novel ini termasuk ke dalam alur mundur. Penulis novel menceritakan kisah Bita dan Altar setelah mereka menikah, lalu menceritakan awal mula mereka bertemu dan menjalin kisah kasih. Dalam pernikahan Bita dan Altar, Strawberry band ikut berpartisipasi yaitu dengan menyanyikan beberapa lagu. Setelah menikah, mereka hidup bahagia begitu juga dengan para sahabatnya. Awal mula mereka bertemu sangat menarik. Bita sebagai seorang fans dari Altar yang agresif namun polos membuat Altar luluh. Bita juga tidak tahu mengapa dirinya bisa jatuh cinta dengan kakak kelasnya yang sangat jutek, pendiam, dan misterius. Itulah cinta, hati tidak bisa memilih kepada siapa Ia harus mencintainya. Cinta adalah rasa yang murni dan muncul dengan sendirinya.
Penulis menggunakan kata “Dia” dan tidak memasukan dirinya ke dalam novel yang ia ciptakan. Sehingga sudut pandang penulis dalam novelnya termasuk sudut pandang orang ketiga, dimana si penulis banyak mengetahui dari luar daripada terlibat di dalam cerita.
Latar tempat dalam novel ini cukup dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti rumah, sekolah, pantai. Di sekolah, ketika Strawberry band tampil dalam acara reuni alumni, di sana tempat Bita berkenalan dengan para personel Strawberry band dan Manager dari Strawberry Band. Setelah kejadian itu, Bita semakin dekat dengan Strawberry band. Tidak sedikit para penggemar Strawberry band yang iri akan hal tersebut. Di Pantai, ketika Bita dan Altar syuting video klip untuk lagu terbaru Strawberry band, di sana Altar mulai tertarik kepada Bita.
Diksi atau pilihan kata dalam novel ini termasuk ringan dan mudah dipahami oleh para pembaca. Sehingga semua kalangan dapat membaca novel ini. Ada beberapa kalimat yang menyentuh hati seperti “Layaknya embun dan jingga yang terbatas oleh fajar dan senja. Tidak ada hubungan yang sempurna, yang ada hanya momen yang sempurna.” Selain itu ada kata-kata motivasi dari Bong Chandra seperti “Bekerja keraslah agar idola anda menjadi rival anda.” Ciya selaku sahabat Bita mengidolakan Bong Chandra, sehingga Ciya selalu memotivasi Bita dengan kata-kata dari Bong Candra.
Menjadi seorang novelis adalah terapi jiwa bagi seseorang ketika dirinya merasa sedih, bahagia, ataupun kecewa. Dengan menjadi novelis, Bita dapat menuangkan apa yang ia rasakan ke dalam tulisannya. Saat ia merasa dunia ini tidak adil kepadanya, ia ubah dunia tersebut ke dalam novel dan membuat dunianya sendiri sehingga ia merasa lebih baik ketika menulis sebuah novel. Dengan menulis, Bita merasa jauh lebih baik karena semua masalah yang ia hadapi ia tuangkan ke dalam novelnya dengan cerita yang indah.dengan menulis, Bita dapat mengalihkan rasa cintanya yang begitu dalam kepada Altar, sehingga Bita menuangkannya ke dalam Novel agar orang yang dicintainya dapat merasakan seberapa dalam cinta Bita kepadanya. Itulah sebabnya Bita senang menjadi seorang novelis walaupun ditentang oleh keduanya Orangtuanya.
Tidak tersedia versi lain