Perpustakaan Terpadu Sekolah Perguruan Buddhi

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Dompet Ayah Sepatu Ibu
Penanda Bagikan

Text

Dompet Ayah Sepatu Ibu

J.S. Khairen - Nama Orang;

Zenna lahir urutan keenam dari sebelas saudara. Ia bersama keluarganya tinggal di punggung gunung Singgalang. Saat kecil, Zenna sudah bekerja keras untuk hidup. Ia pergi ke sekolah dengan sepatu rombeng naik-turun gunung sambil membawa jagung rebus untuk dijual. “Besok Abak belikan sepatu baru kalau sudah dapat uang,” janji Abaknya pada Zenna sebelum berangkat ke sekolah. Namun tak sempat Abak tunaikan janji itu. Abak meninggalkan Zenna untuk selamanya, juga meninggalkan janjinya pada Zenna untuk membelikan sepatu. Sebagai anak tengah-tengah, Zenna jarang mendapat perhatian. Ia menumpahkan kesedihannya pada dirinya sendiri. Ia bekerja keras dengan mandiri. Ia ingin melanjutkan janji Abaknya untuk membelikan sepatu. Ia membeli sepatu untuk dirinya sendiri. Di punggung gunung yang lain, gunung Marapi, Asrul dan adiknya Irsal harus membantu Umi untuk menghidupi diri. Bapaknya menikah lagi dan tinggal di rumah bersama istri keduanya, sehingga Umi, Asrul, dan Irsal pindah ke rumah peninggalan orang tua Umi. Berpisah dari Bapak. Meski Bapak kadang memberi mereka uang, itu tidaklah cukup. Setiap kali Asrul diberi uang oleh Bapak, Asrul selalu mengintip dompetnya, ada kayu manis yang diselipkan Bapak di sana. Asrul tak punya dompet karena ia tak pernah memegang uang. Bila pun dia punya, akan ia berikan pada Umi. Asrul ingin membuatkan rumah untuk Umi suatu saat kelak. Asrul dan Zenna akhirnya bertemu. Mereka berdua bertekad mengangkat derajat dirinya dan keluarganya ke kehidupan yang lebih baik. Mereka bertemu di kampus. Koran Harian Semangat turut merekatkan hubungan mereka. Hingga kelak mereka menikah dan memiliki rumah. Umi dan Umak mereka bawa tinggal bersama. Kehidupan mereka walau sudah lebih baik, tidak juga mudah. Musibah datang berkali-kali. “Kita pernah melewati yang lebih buruk dari ini,” kata mereka saling menguatkan.


Ketersediaan
#
Perpustakaan Terpadu Sekolah Perguruan Buddhi 813 Jom. D
PTSPB 000148 E1
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
813 Jom. D
Penerbit
Jakara : PT. Grasindo., 18 Jul 2023
Deskripsi Fisik
216 hal ; 13.5 x 20 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9786020530222
Klasifikasi
813
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Novel
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Terpadu Sekolah Perguruan Buddhi
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?